Thursday, June 9, 2016

Tujuh Tahun Aku Kemana? Helooo... (Part 1)

Helooo....
Keluarga kecilku
Memencet keyboard untuk menulis itu perjuangan banget. Coba tengok kapan terakhir saya menulisi blog ini. Tahun 2009!! Ya, it was soooo long time ago! Saya nggak percaya produktivitas menulis saya drop alias terjun bebas sebebas-bebasnya. Nggak sempat. Terlalu sibuk. Nggak ada ide. Itu semua alasan untuk mengatakan saya malas. Padahal ada berdus-dus kisah yang sayang banget dilewatkan begitu saja. Dan jika harus merewind atau putar ulang rasanya nggak segreget saat peristiwa itu terjadi. Nyesel...nyesel banget. Pas buka blog ini dan baca beberapa cerita masa lalu, sungguh ternyata bikin kenangan itu terasa nempel banget. Baper istilah sekarang. Membaca judul oleh-oleh cuti yang berisi pengalaman melahirkan misalnya, bikin saya ikut merasakan lagi masa-masa jadi ibu baru. Tulisan saya bernyawa banget minimal buat saya hehe...jadi menyesal banget rasanya. Dari tahun 2010 sampai 2016 banyak banget yg mesti diceritakan. Tapi dari mana ya? Oke  saya coba rangkum dalam beberapa bagian ya.
Terakhir saya nulis di th 2009 itu masa-masa galau antara saya dan anak ikut suami ke Palangkaraya Kalimantan Tengah (kota asalnya) untuk bekerja, atau tetap tinggal di Jawa dan LDR sama suami. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya saya putuskan mengikuti suami pindah ke Palangkaraya catatannya saya harus bekerja juga.  Puji Tuhan kami berdua dapat anugerah bisa sama-sama  jadi PNS di sini. Beralih atmosfer mulai dari lingkungan rumah baru, keluarga besar baru, sampai dunia pekerjaan yang nggak pernah terpikirkan sebelumnya. Jadi PNS, dulu ketawa sih, nggak suka lihat seragam coklat. Maklum dulu kerja di LSM, yang sering dibilang oposisinya pemerintah. Lha kok endingnya kecemplung juga di dunia ini. Awalnya karena terpaksa karena disuruh ikut tes CPNS. Pikir-pikir ya sudahlah nggak ada ruginya juga. Nothing to lose. Nggak lolos juga no problem. Malah sebelum pindah, pikiran saya udah pengen kerja di lembaga konservasi macam BOS (Borneo Orangutan Survival) aja, lebih suka dunia yang tidak berhubungan kaku dengan birokrasi. Tapi entah Tuhan mungkin punya rencana lain, akhirnya saya nyemplung di dunia birokrasi juga. Awal kepindahan berat badan turun drastis jadi langsing hehe...karena kondisi psikologis yang terpengaruh akibat perubahan mendadak, terutama di dunia kerja. Bayangkan, biasa menghadap laptop, menulis laporan, menyusun buletin, melakukan perjalanan ke wilayah pelayanan lembaga dulu, kemudian tiba-tiba berseragam coklat khaki ala PNS itu, duduk manis di belakang meja, tidak ada fasilitas satu pun kecuali meja kursi itu, diam hanya bicara kalau ada kawannya, dan disuruh fotokopi aja. Stress adanya juga, pokoknya masih penuh dengan tidak krasannya. Tapi harus bertahan demi survive dapur keluarga baruku. Belum lagi harga-harga di Palangkaraya yang jauh beda dengan di Jawa. Baru sadar dulu kurang bersyukur ya waktu tinggal di Jawa bisa beli ini itu dengan harga super miring. Makan di sana delapan-sepuluh ribu udah dapet menu lengkap plus air teh, di sini harus merogoh kocek 25ribu an untuk menu normal alias pakai lauk ayam atau telur. Btw, di sini tempe dikategorikan bukan lauk haha...itu cemilan. Jadi kalau saya makan sayur pakai tempe, masih akan ditanya “Ikannya apa?”
Masalah sandang juga begitu, sy masih ingat beli hem batik di Ramayana seharga 50ribu, itu udah bagus bahannya, awet pula sampai sekarang. Di sini jangan cari baju batik seharga itu. Rata-rata harganya 100rb an ke atas untuk sepotong hem batik. Itu pun bahannya tidak terlalu bagus karena dicuci mesin sekali aja bisa robek. Masalah rekreasi juga hal berikutnya yang bikin bete awalnya tinggal di sini. Minim sekali tempat-tempat wisata. Di sini lebih banyak wisata alamnya, kolam mancing, sungai besar dan taman kota. Mal besar tidak ada, hanya supermarket dan mal berukuran sedang, kabar baiknya ada bisokop 21!
Dalam hal penyesuaian, bisa dikatakan sy lumayan lama menerima kenyataan haha...kurang lebih 2 tahun baru saya bisa sangat menikmati irama hidup di kota ini. Lambat laun berat badan mulai normal kembali dan malah over haha...apalagi setelah melahirkan anak kedua pada tahun 2014 lalu.

Dua anak saya, Valereo dan Gracia
Anak kedua saya perempuan, namanya Gracia Renanda Tumon. Lahir tanggal 29 Agustus 2014 di sebuah klinik bersalin. Jarak dengan kakaknya terbilang lama, kurang lebih 6 tahun. Jadi anak kedua ini memang permohonan doa yang dikabulkan Tuhan, setelah lama rindu suara bayi lagi dan merasa anak pertama sudah siap dengan adik baru. Lengkaplah keluarga kecilku sekarang, dua anak laki dan perempuan, Puji Tuhan... (bersambung)

No comments: