Oh my God….beneran nih?
Itulah kalimat pertama yang terluncur manakala mata saya melototin sebuah test pack. Ya, saya hamil!! Secepat itukah? Ya! Kalau Anda membaca tulisan saya yang terdahulu (2 SR Pasca Pernikahan), saya menceritakan bagaimana tidak menentunya kondisi emosional saya waktu itu. Hm….ternyata ada penyebab yang tidak bisa diabaikan menurut saya. Mungkin memang janin dalam perut saya sedang mencoba berkomunikasi, mengatakan, “Mama, papa, aku udah di sini lho…. Ayo dong perhatiin ma, jangan capek-capek kerjanya. Papa juga ya, jangan sibuk-sibuk amat sampai lupa tanya kabarku.” Hehe....mungkin ia coba menggedor-gedor pintu rahim saya agar mamanya ini tahu ada seseorang di dalam sana.
Ya, begitulah. Gara-gara saya tidak peka terhadap kondisi kehamilan saya yang masih amat muda ini, saya mengalami flek. Sekali lagi, karena ketidakpekaan, saya masih berpikir flek itu adalah menstruasi saya. Sebenarnya saya agak curiga awalnya, karena saya memang telat datang bulan. Tetapi itu saya anggap sebagai perubahan hormonal yang wajar terjadi pada wanita pasca menikah, apalagi kondisi emosi saya waktu itu amat sangat naik turun. Saya pikir waktu bercak kecoklatan itu terjadi, saya dapat haid yang siklusnya berubah. Yang menjadi aneh adalah ketika saya sadari bahwa ‘haid’ saya itu berlangsung seminggu lebih. Wah, ini tidak beres pasti ada sesuatu yang terjadi.
Lalu, iseng-iseng saya beli test pack, dua buah sekaligus beda merk. Yang satu mahal diklaim 99% akurat, yang lain lebih murah jadi saya pikir ada perbandingan lah. Dua kali test, saya terkejut karena semua menunjukkan dua garis alias positif. “Lalu, apakah bercak kecoklatan itu?,” saya jadi merinding. Akhirnya setelah memastikan ke dokter, terjawab sudah bahwa saya memang lagi berbadan dua.
Dokter mengatakan, bahwa bercak kecoklatan itu adalah flek, biasanya bisa terjadi di awal kehamilan, karena janin sedang berupaya menanamkan dirinya dalam rahim. Namun, ada kemungkinan lain yang saya mendadak takuti. Bisa jadi, flek pertanda bahaya terjadinya keguguran. Kemungkinan flek saya disebabkan kecapekan. Langsung saja, saya terima saran dokter untuk bedrest selama seminggu penuh.
Dan tahukah Anda? Setelah mengetahui kehamilan ini, kondisi emosi saya mulai stabil lagi. Semua perasaan tidak menentu yang pernah saya ceritakan sebelumnya, mendadak sirna. Reaksi suami saya, dia sangat bahagia mendengar kabar ini. Sekarang dia jadi lebih perhatian lagi. Hehe, ada milik kami berdua dalam perut saya yang harus dirawat dengan ekstra hati-hati. Saya mengalami yang biasanya ibu hamil alami. Mual-mual, mudah letih dan mengantuk. Untunglah rekan kerja di kantor memahami keadaan ini, jadi saya sering minta break sebentar untuk sekedar berbaring beberapa menit di kantor. Mudah-mudahan kondisi kandungan saya tetap sehat dan kuat hingga saatnya nanti dilahirkan. Kini, saya merasa tidak sendirian. Ada seseorang di dalam sana yang sedang merenda kehidupannya. Mudah-mudahan rahim saya menjadi media yang hangat tempatnya bertumbuh menjadi bayi sehat. God... thanks, I’m glad to be a woman!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment