Alamak! Saya punya cerita seru nih (seru gak ya?). Ini terjadi pada suatu malam, tepatnya tanggal 4 Maret 2007 sekitar jam 21.00 lebih lah. Malam itu saya sedang bermotor-ria melintasi sebuah jalan di pinggir persawahan. Saya melihat di langit kejauhan sebelah timur (saya ada di kota Jogja utara), ada titik putih kecil berkelip-kelip. Saya bertanya-tanya kelip-kelip itu pesawat atau pemancar ya. Tetapi makin lama makin jelas kelip-kelip yang terus bergerak itu menunjukkan sebuah pesawat yang akan mendarat di Bandara Adi Sucipto.
Oh...biasa saja. Iya, sampai di sini memang biasa. Yang kemudian menjadi tidak biasa -minimal bagi saya- adalah ketika pesawat itu makin terbang rendah menuju arah barat untuk memutar sebelum melakukan pendaratan (mungkin), eh...tiba-tiba sebuah pesawat lain baru saja take off dari arah barat dan sepertinya akan menuju ke timur nyelonong, juga melakukan manuver belok pada ketinggian yang tidak jauh jaraknya dari pesawat yang akan mendarat tadi. Adegannya sangat membuat deg-degan bagi saya, orang awam yang menonton. Saya sengaja menghentikan laju sepeda motor untuk melihat apa yang akan terjadi. Karena jarak antara dua pesawat sangat dekat!!! Pandangan mata telanjang dari bawah sih jarak pesawat yang akan mendarat kira-kira ada dalam hitungan meter di atas pesawat yang membelok ke arah timur. Saya bisa melihat laju pesawat di bawahnya itu begitu cepat (seperti maksa membelok supaya tidak terjadi tabrakan kali). Deket banget!! Sayang saya tak bawa kamera yang bisa mengabadikan peristiwa itu. Mungkin saya yang berlebihan tapi apakah adegan ‘akrobat’ yang baru sekali itu saya lihat tadi wajar. Tapi saya berpikir, untung malam itu tidak ada awan tebal yang mengharuskan pesawat di atas (yang akan mendarat tadi) harus menurunkan ketinggian lagi pada saat yang bersamaan. Kalau iya, waduh, bisa-bisa keduanya bertumpukan dan blarrrr!! Hii ngeri deh...
Dulu pernah juga sih lihat pesawat tempur AU melayang rendah di sebalah timur di atas Bandara Adi Sucipto, dalam waktu sepersekian detik, sebuah pesawat Garuda melakukan take-off ke arah timur juga. Jadi adegannya sama akrobatiknya. Pesawat tempur lewat sementara Garuda naik (posisi masih miring geto). Saya heran bagaimana mungkin kesibukan naik-turun pesawat di bandara ‘diatur’ sedemikian mengerikan. Bandara ini memang mulai padat dengan jadwal pesawat tapi ya mbok jangan sembrono juga mengatur kapan naik kapan turunnya. Hargailah nyawa segelintir orang yang ada di pesawat itu. Mereka mungkin pulang atau pergi untuk menemui orang-orang yang mereka kasihi. Bayangkan apa yang terjadi kalau pesawat-pesawat di udara jadi seperti bis yang di jalan yak-yakan lajunya. Saling mendahului sambil membunyikan klakson sepanjang jalan. Saling potong jalan sana-sini hanya untuk berbelok. Hiii ngeri....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment